Sabtu, 31 Oktober 2020

Zen Wisdom for the Anxious

That food that you think is delicious the first time you try,

it loses its novelty, and even its flavor, if you eat it everyday.

The scenery you think is beautiful the first time you see 

it looks ordinary if you gaze at it everyday.

 

If you have too much knowledge and experience,

your heart stops dancing with joy.

 

Try emptying your heart.

Because there is no day that's exactly like yesterday.


The way you commute to work everyday;

The view outside your window that you see everyday;

even in those mundane things,

there are new discoveries to be made everyday.

 

(page 218)


                                                          (pict. cr: @nitachan_desu)

Kamis, 15 Oktober 2020

Bersyukur

 October 15th, 2020


2,5 bulan lagi tahun ini berakhir. Hal yang paling aku sesali adalah aku memburu-baru waktu. Aku ingin hari demi hari segera berakhir. Seperti halnya masa-masa SMA yang pada akhirnya kusesali karena berlalu tanpa kunikmati, tahun 2020 akan berlalu seperti itu. Aku ketagihan dengan tombol 'skip', aku hanya ingin melihat dan merasakan hal-hal yang indah, aku ingin melewati hal-hal yang tak indah.

Tahun ini bukan tahun yang sangat berat. Tapi cukup menjemukan dan melelahkan secara mental. Aku selalu merasa tidak melakukan segala hal dengan baik dan rapih. Aku banyak sekali menyesal dan banyak sekali merasa ingin kabur.

I need to quit social medias. Mungkin dari situ muaranya, kenapa aku sering merasa anxious dan mentally unstable. I need to clean my soul from unessential things. Aku banyak membaca buku akhir-akhir ini, dan ya benar aku butuh "penyegaran jiwa". Dan mungkin sudah saatnya aku berhenti baca bukunya Lala Bohang dan mengangguk pada setiap tweets yang dia post. I need to be sane.

(pict. cr @nitachan_desu)

Sambil mengetik jurnal ini, aku membaca buku berjudul "Zen Wisdom for Anxious" karya Shinsuko Hosokawa, seorang biksu di kuil Ryuunji Jepang . Buku yang sangat ringan, membuka mata hati dengan cara halus, berkaca kepada bagaimana alam hidup. Jadilah pohon yang rindang menaungi siapapun yang ada dibawahnya, mengalirlah seperti air, daun yang gugur tidak membenci angin, dan lain sebagainya. Berikut aku kutip bagian favoritku dalam buku ini:


a day has a morning, an afternoon and an evening

a year has certain number of seasons

until we bocome aware of these obvious things

and how blessed we are that these things exist as they do,

we all suffer and continue to make life difficult for ourselves

it is only once we have made a full circle

and come back to the very place

we started that we become aware of where happiness is for the first time

Happiness is right here

 

 Bagaimana sebenarnya bersyukur itu adalah hal yang mudah tapi terasa begitu sulit dilakukan. Aku akan terus belajar. Belajar untuk menikmati hidup, bersyukur tanpa berusaha keras untuk merasakannya. Be present. Just being happy with the every breath I take. I will. I will perfectly doing it. So are you?

Jumat, 10 Mei 2019

A cup of hot ocha

Pict cr @nitachan_desu


I love my cup of hot ocha
It makes the loneliness fade piece by pieces
It is gone but I still feel the hatred
I know there is no perfect life
No perfect me either
But I don't want to be this clueless
Of what I'm doing in my own life
Why should I search for happines in a materialistic things such as crafts , skin care  products or extra pricey food?
Why should I learn how to be happy based on someone vlog?
Why should I insist to do the job that I have been sick of for the damn long time ago just because I don't have the gut to starve and make someone else worry?
Why should I waste too many times on something irrelevant?
I don't want to think about these anymore
I want to change my ocha into the cold one
Let all the things go with the flow
Just like my ocha, sometimes it is good to have the hot one, the other times I feel to drink the cold
So that my life, there are upside down, happy and sad, hot and cold moments
But better to not being hot blooded and cold hearted at the same time





Rabu, 03 April 2019

EXTREME-ly Single

Single since birth? Single freelance? Single for lyfe?. Memang banyak kategori jomblo di dunia ini dan itu gak segitu penting. The most crucial thing for me is: HOW EXTREME YOUR SINGLE LIFE IS?.

1. Eat alone in a public place
Food court di mall yang paling rame di kotamu saat weekend berasa kayak medan pertempuran di hunger games, iya kan?. Kita bakalan mati-matian memperjuangkan kursi kosong demi untuk bisa duduk dan makan. Pekerjaan ini bakal efektif dengan adanya team work. TEAM artinya lebih dari 1 orang. Nah jika kamu adalah single xtreme apakah artinya kamu gak bakal dapat kesempatan makan di foodcourt saat weekend?. Thats no no. Kamu bisa dengan cuek nimbrung di meja orang yang kebetulan menyisakan 1 kursi kosong (biasanya mereka hanya bertiga tapi table foodcourt gak ada yg ganjil yes?). Say it nicely bahwa bolehkah kamu gabung?. Personal experiment ku menyatakan bahwa 90% kamu bakal diterima, terutama jika yang kau pilih adalah meja keluarga, bukan meja anak cabe-cabean lagi kongkow. 

2. Nonton di bioskop sendiri
Heyyyy! I love this more than when I bring my friend along. Bisa lebih fokus dengan movie nya, dan yang terpenting adalah bisa nonton sesuatu yang memang pengin kamu tonton. Kalau bareng temen biasanya harus adapt dengan selera movie temenmu, sering kali aku tertidur di bioskop sebab zero interest dengan apa yang terjadi di layar. Vice versa kalau movie nya itu bagus banget kamu sukak banget pengennya melebur di cerita tapi temenmu gak bisa menahan diri buat jadi kritikus film dengan berkali-kali komen saat lagi heboh-hebohnya macam emak ku saat lagi nonton sinetron. "Ihh kok gak langsung ditembak mati aja sih jahat gitu", "2nd lead lebih cakep dari 1st lead actor nya", "yeeek efeknya gak natural". Bla bla bla.

3. Karaoke Sendiri
Stres berat karena kerja gak lancar bos super nyebelin (dari lahir), never ending family issues, opportunist friendship, e.t.c pengen teriak kencang-kencang dan the best place is Noraebang (a.k.a tempat karaoke). Tapi geng mu gak bisa kalau pas weekday, bisapun asal dibayarin. Hate the opportunist friend soooo bad. Jadinya berangkat sendiri dan nyanyi sendirian teriak-teriat sepuasnya tanpa ada yang bolak - balik ngingetin 'pitch control', key nya gak pas, sumbang banget dll. All the playlists belong to me, the room, the sounds, and the world belong to me just me, my self and I. And the bill belong to only me T.T. Tapi worthed kok. Meskipun menurutku lebih asik rame-rame karena bisa loncat-loncat bareng. Kalau sendiri bawaannya pengen nyanyi mellow terus dan akhirnya moof jadi lebih ancur. So untuk karaoke masih lebih oke kalau ada temennya.

4. Solo Traveling

Seringkali soalnya sedang jadi utusan dinas yang entah kenapa selalu diperintah sendiri tanpa kawan. Paling extreme adalah saat di Makassar benar-benar kerasa solo nya. Tempatnya terlalu unik untuk dibuat 'just go with the flow'. Akhirnya ya kepaksa deh ke pantai Losari sendiri, minta tolong orang buat fotoin sambil ketar-ketir semoga hp gak dibawa kabur. Terus waktu kuliner (coto makassar, sop konro, palu basa etc yang omaigat incredible) akhirnya meminta pak sopir untuk menemani. Alhasil aku makan bareng om-om dan jadi bahan kecurigaan banyak mata dipikir aku cewek bayarannya om-om padahal aku yang bayarin T.T.
Tapi untuk urusan solo traveling aku punya temen-temen yang lebih extreme. Solo travelingnya ke luar negeri gaesss. Wow kalau aku belum sanggup deh. Belum sanggup dananya dan juga menjadi orang asing se-asing asingnya di negeri asing.


That's it my XTREME single lyfe. Ntar kalau ada hal baru lagi bakal aku update. Heyy kalau kalian punya yang lebih extreme lagi boleh shareeeeeee. See u, single happy people :3

Picture below is menu that I love so much from The People's Cafe. And I love it so much when I'm coming here alone. I love the quiet me in this ful packed resto. I love to be alone in the crowd. I am this nerdy. 

Photo by me @nitachan_desu



Senin, 01 April 2019

K-Cosmetic Battle: Review Produk Aloe Vera Facial Mist INNISFREE vs NATURE REPUBLIC vs THE FACE SHOP


Sejarah awal jadi addict ke produk Aloe Vera Facial Mist adalah ketika aku memutuskan berpisah dengan skin care ERHA karena gak tahan dengan strategi ‘konsul dokter’ mereka yang mahal banget. Segala bentuk perpisahan itu tidak enak. Thats berhenti pakai ERHA wajahku jadi ancur lebur. Oily banget sampai kayak pengilangan minyak, kemerahan, amat kusam dan yang bikin mau nangis adalah kulit teramat kering di sekitar t-zone sampai mengelupas dan perih banget.

Iseng-iseng aku main ke INNISFREE dan kata mba-mba salesnya kulitku dehidrasi jadi butuh skin care yang bisa rejuvenating. Dia sodorin krim-krim, serum dll yang mahal-mahal tapi aku belum ‘berani’ ambil karena alasan dompet dan belum ada trust aja ke Korean Cosmetic. Tapi aku nyobain aloe vera facial mist nya di store dan aku suka baunya dan sensasi segerrr yang ditimbulkan. Akhirnya aku beli ini: Aloe Revital Skin Mist.

Hari pertama pake, efek yang paling terasa adalah gak ada lagi pengelupasan di sekitar t-zone, kilang minyak berkurang, masih agak kusam tapi kata temen-temen kantor jauh lebih baik daripada hari sebelumnya. Dan karena aku sering ada outdoor activity, facial mist ini sangat berguna sekali untuk menyegarkan wajah, relaksasi dan mengcounter adanya shock dari wajah kita pasca kepanasan dan kemudian kedinginan (masuk ruangan ber-AC).  Setelah mengenal aloe vera facial mist aku merasa berdosa dengan kulitku di masa lalu yang kulakukan dengan semena-mena (wahai kulit, maafkan aku yang dulu). Aku merasa bahwa kulit wajahku dulu bukan lagi merasa shock, tapi trauma T.T
Seringnya jalan-jalan mall dan browsing internet tentang Aloe Vera Facial Mist, aku jadi penasaran dengan produk sejenis dari beberapa brand. Nah akhirnya aku beli yang merk THE FACE SHOP dan NATURE REPUBLIC. Semuanya udah aku coba secara fair, dan berikut perbedaan diantara ketiganya:


picture belong to me @nitachan_desu

INNISFREE : Menurut temen-temen yang nyobain, wanginya terlalu strong. Tapi aku pribadi suka wangi ini yang menurutku lebih herbal. Wangi yang menenangkan juga. Tapi 2 diantara 3 teman yang kutanyai pendapatnya cenderung gak suka dengan baunya. Yang paling kusuka dari produk ini dibandingkan pesaingnya adalah sewaktu diaplikasikan dia terasa ademmm dan meresap ke dalam kulit wajah bagian terdalam. Jadi waktu kepanasan dia terasa lebih menenangkan wajah dibandingkan dengan 2 brand lainnya.
 
THE FACE SHOP : Diantara 3 brand yang aku coba, aku paling gak suka dengan aroma aloe water The Face Shop ini. Bau nya terlalu manis kayak parfum. Pertama kali aku aplikasikan wajah, aku kaget karena kupikir aku salah nyemprotin parfum. Gak ada aroma aloe nya sama sekali. Dia juga meresap kurang cepat dan efek nyegerinnya kurang, malah berasa hangat menurutku.

NATURE REPUBLIC : Aromanya khas banget kayak Aloe Vera soothing gel yang jadi best seller dari brand ini. Waktu di semprot, penyebaran air nya kecil-kecil tapi karena itu jadi merata keseluruh wajah. Dia meresap agak lama dibandingkan dengan INNISFREE, tapi setelah meresap dia gak lengket sama sekali berasa ilang gitu aja. Dia enak dipakai karena baunya enak, tapi untuk sensasi nyegerin nya gak sekuat INNISFREE. Ini berasa kalem gitu aja. Ini sangat cocok untuk difungsikan sebagai toner.

CONCLUSION : Aloe Water THE FACE SHOP menurut aku gak reccomended, aku pribadi gak akan repurchase, dan punyaku yang baru kupakai gak lebih dari 10 semprot kini aku jual rugi di shopee (toko: nitachan_desu). INNISFREE paling cocok untuk ditenteng kemana-mana, setelah beraktivitas outdoor yang panas banget produk ini cocok untuk menyejukkan wajahmu dan mengembalikan mood mu yang hancur. Aku biasanya kalau pas lagi stres kerja meskipun secara jasmani gak kepanasan tapi otak rasanya mau kebakar, aku semprot ini di wajah dan bimsalabim aku merasa kayak lahir kembali, hahahahha. NATURE REPUBLIC enak juga, tapi aku akan fungsikan ini sebagai toner karena aku belum ketemu sama toner yang cocok (toner kebanyakan beralkohol dan bikin wajah ku kemerahan). Apalagi wajahku kan masih dalam masa trauma jadi bertonerkan aloe vera kayaknya emang solusi terbaik.

Sekian ulasan yang 100% jujur dari aku tanpa embel-embel endorse. Kalian bisa coba dan mungkin saja experience kalian berbeda karena wajah kita beda, heheheeh. Next aku mau purchase punya nya THE SAEM. Aku mau battle kan dengan INNISFREE dan NATURE REPUBLIC karena di ronde kali ini THE FACE SHOP udah tereliminasi yaaa. Maaf sekali yaaaa.

Btw kalau mau ada yang tanya-tanya dan butuh fast respon bisa tweet me @Nitachan_8. Xie xie ni men...

 



Selasa, 19 Maret 2019

Tips Bagi yang akan Melakukan Perjalanan ke Luar Negeri Pertama Kali


                                                       pica credit to me @nitachan_desu

Pertama kali keluar negeri tanpa guide? Sebaiknya perhatikan hal-hal kecil yang kelihatan sepele tapi penting banget dan jarang ada yang mengulasnya. Ini berdasarkan personal experience dimana aku waktu itu merasa bumi itu datar sehingga dimana aja bakal sama LOL . Dan akhirnya mengalami sedikit ‘mental breakdown’ gara-gara gak tau hal-hal sepele ini:

1.       Penerbangan international melarang penumpang membawa cairan lebih dari 100ml. Cewek-cewek yang gak bisa hidup tanpa skincare, mending beli botol-botol kecil untuk menampung toner, micellar water, face mist, e.t.c dari pada harus dibuang itu sayang sekali belahan jiwa nan mahaaal sekali T.T

2.       Bawa colokan (Steker kombinasi), sebab mayoritas negara di luar Indonesia stop kontak nya ada 3 lubang, gak kayak kita yang cuman 2 lubang.

3.       Disaat kamu nyantai alias gak buru-buru, berjalanlah disisi kiri terutama saat di eskalator maupun saat berada di akses jalan umum seperti stasiun. Sisi kanan untuk mereka yang tergesa-gesa/ ingin mendahului. Dan hal ini perlu di ingat sampai ke sanubari jangan sampai kena tegur berulang-ulang bahkan ‘kena bentak’ di negara orang (another bad personal experience >.<). 

4.       Bawa botol kosong karena air mineral di minimarket luar negeri mahal-mahal. Kebanyakan mereka menyediakan dispenser umum untuk kamu ambil airnya.

5.       Beli makanan franchise international yang udah familiar di lidah (macam kaepsi, mekdi, dll) bagi kamu yang susah menelan makanan yang asing dilidah. Bagi yang suka experiment makanan baru sih monggo saja apabila pengen mencoba makanan lokal.

6.       Disarankan beli kartu paketan internet di negara tujuan aja (dan usahakan jangan beli di airport) daripada mengaktifkan data roaming dari Indonesia itu proses aktivasi di negara tujuan lumayan ribet terutama yang gaptek macam saya.

7.       Tidak semua penerbangan (ekonomi) international menyediakan fasilitas makanan secara free. Lebih baik pesan makanan sekalian saat order tiket; karena akan lebih ekonomis dari segi harga, juga akan lebih banyak pilihan. Order langsung di kabin seringkali tidak dilayani karena stok habis untuk mereka yang udah reserve.

Sementara ini yang aku ingat, sambil ngemil/ bengong di lampu merah/ nunggu grabfood datang, ku akan memikirkan lagi kira-kira apa yang terlewat.

Semoga bermanfaat. chuuu :3

Senin, 18 Maret 2019

How Do I Addicted to Skin Care Lately?

I don't like being at home, idle and become paranoid of any bad things on my wreck brain. So I start to do something new than just watching youtube video. Romance dramas lately feel so boring. I watched someone's vlog  and being interested in her life; calm and happy (single) life. Then I thought, "ah i want to live like this".

I started to buy some of room decoration inspired by her room. Also my skin care habit is based on what I watch on her vlog. I don't buy the exactly same product with hers, but I did this in order to love my self more, just like what she did to herself . She enjoys her life as a beauty vlogger, her life in my frame is: doing skin care, hanging out in cafe, slacking off in the room, kinda perfect life. 

I know nothing is perfect, but at last I wanna try to be happier.


                                           pict credit to: Vogue India

Zen Wisdom for the Anxious

That food that you think is delicious the first time you try, it loses its novelty, and even its flavor, if you eat it everyday. The scenery...